Suatu hari saya ke palopo dengan tujuan
untuk kerja di sebua toko nama tokohnya adalah Toko R . Jaya pemilik mertunya
sepupuku namanya H. Junaid . saya kerja disitu berkenalan dengan anaknya
namanya Qusna. setelah udah sekitar satu
minggu kerja dan kusna punya
tetangga dia bersaudara 5 orang(dua saudara cewe dan 3 laki-laki ). pada malam hari saya menjaga toko bersama
saudaranya kusna namanya niar .
kami sibuk perbaiki barang-barang
tiba-tiba ada orang beri salam
Assalamu alaikum wr.wb . . . . . . . . .
. .
saya, kak niar langsung balik melihat
kepintu sambil membalas salamnya, ternyata seorang cowok datang, saya tidak tau
apakah dia mau belanja atau tidak? karena dia lama tinggal berdiri dan anehnya
lagi penampilannya mantap sekali gayanya, cowok itu bernama Ancona. dia orangya cerewet dan penampilannya
amburaduk dan lucu.
si cowok ini menghadap kesaya sambil sandar di
lemari jualan. ia berkata maryam ada cowok nitip salam sama kamu , Tapi aku
seolah-olah tidak mendengar ucapan ancona.
pak pak pak pak pak Saya mendengar
suara itu dari dalam ternyata Qusna berjalan sambil menyentakkan kakinya,
sampai di depan pintu dia sibuk mencari sendalnya sebelah, setelah ia dapat
lalu berjalan menuju keluar duduk diteras. diluar sana ribut sekali ada banyak
orang ditemani qusna cerita-cerita.
dibalik pagar depan ada seorang cowok
berteriak memanggil Qusna. lalu Qusna
berdiri menghampirinya disitulah cerita-cerita sambil mencari tau namaku dan
asal usulku. Qusna menceritakan semua kalau namaku maryam, Si cowok ini kaget
ketika dengar namaku karena dia kira saya orang keristen.
sekarang udah tengah malam qusna masuk
didekatku duduk trus tanya saya sambil sebut namaku ”Maryam hamzah mau menelpon
nanti malam melalui hpku jadi samaki tidur dikamar atas nah”. lalu saya
hanya tunduk dan diam berpikir dan
berkata dalam hati “ apa nanti dia tanyakankah ini? ” sambil mengitung uang hasil
jualan nie malam untuk distor sama kak niar.
Sekarang udah jam 10.00 malam kami smua
keluar tutup toko setelah selesai tutup
toko saya, qusna, saenab masuk rumah , kemudian saya langsung ke wc cuci muka,
dua orang anak itu langsung kerkamar atas. saat itu saya belum akrab ma mereka
saya juga masuk kamar langsung tidur karena kecapean.
tepat pukul 12.00 tengah malam.
kring kring kring hpnya qusna
kemudian Qusna membangunkanku untuk
menerima telponnya. lalusaya berkata untuk apa menelpon jam segini.
saya bangun menerimah telponnya hamza sambil
berjalan menuju pintu keluar kamar karena saya malu didengar ma dua anak itu
saya : halo. . .
dengan siapa?
hamzah :
halo juga saya temannya qusna.
saya :
kenapaki?
hamzah :
tidak, boleh kenalan?
saya :
Boleh
hamzah :
siapa namata?
saya :
maryam, kalau kita siapa namata?
hamzah :
saya hamzah tetangganya kusna.
saya :
owwwww...................
hamzah :
saya mau tanya sesuatu tapi jujur yah, bisa?
saya :
bisa, apa?
hamzah :
ada pacarta kah?
saya :
tidak ada,
hamzah :
bisah aku jadi pacarta?
saya :
haya diam dan memikirkan sesuatu
hamzah :
kenapaki diam?
saya : saya tidak bisa bilang sekarang,
berikan aku kesempatan
hamzah : kasih jelasmi karena aku gak tau kapan
lagi saya bisa menelpo!
saya : saya kembli diam sambil memikirkan, ah
jalanin aja dulu.
saya bilang ia kita jalanin aja pale
dulu.
hamzah
: ia paenk,
saya :
halo sudah pale dulu karena mengantukmika.
Ting ting ting hpnya qusna mati setelah
itu saya masuk kamar dan memberikan hpnya kemudian saya lanjtkan tidurku. hari
demi hari hubngan saya ma hamsah saya jalani.
Waktu itu hamsa masih duduk di bangku
SMA sementara saya sudah selesai di SMA, umur saya dengan hamsa selisih satu
sahun bedanya lebih mudah dari saya. Meskipun hamsah lebih mudah dari saya,
saya berusaha mencoba untuk menjalani hubugan ini karena dalam menjalani hubungan
tidak mengenal umur.
Hari demi hari akhirnya saya betul-betul
menyangi hamsah, dan dia pun juga begitu. Setiap kali dia mau berangkat sekolah dia selalu menemui saya
untuk berpamitan.
Hubungan ini kami jalani dengan baik
tanpa ada rasa saling cemburu diantara kami. sekitar beberapa bulan kemudian bapak
saya nyusul ke palopo aku gak tau apa tujuannya
Pada malam hari sy udah tutup tokoh dan
di panggil sama sepupu saya namanya rusdi kerumahnya bermalam. pada malam itu saya
datang ntah kenapa tiba-tiba ada perasaan was was,
Tok Tok Tok saya mengetuk pintu dan
akhirnya dibukakan oleh keponakan saya nmanya nayla, depan pintu saya kaget
karena baru kali ini saya melihat orang pada kumpul bareng diruang tamu. saya
langsung dpanggil duduk dekat bapak saya. Saya diam entah kenapa pikiran saya
malam itu aneh, akhirnya sepupu saya bertanya, maryam adakah pacarmu? “entah
kenpa hati ini semakin resah” terus saya hanya diam ngomong kalau gak ada (“Dalam
hati saya berkata jujur sebenarnya ada
tapi gak mungkin ngomong sekarang karena
ada satu tujuan saya belum terwujud yaitu melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi”) emang kenapa kak? kak sepupu saya bilang pokok permasalahan yang
sebenarnya”begini ada tujuan bapak datang karena ada yang melamar adek itupun
kalau mau” bapak menyahut (iya nak ada orang melamar tapi jangan permalukan
orang tuamu ya). aku hanya diam sambil berjalan menuju kamar tidur. Malam itu
saya gelisah. keesokan paginya saya gak melihat bapak saya pulang karena masih terpikirkan
ucapannya yang semalam. saya gak punya keberanian untuk menolak tapi saya
menelpon ke kampung bahwa perjodohan itu saya tidak terimah dengan alasan mau
kuliah akhirnya alasan saya diterimah.
Pada tahun 2008 saya masuk di perguruan
tinggi dan saya menjalani kuliah dan berhenti kerja karna waktu di bangku
kuliahan saya padat. Dan bisa menjaga hubungan ini kami bersama hamsah.
Suatu ketika hubungan saya dan hamsah di ketahui oleh keluarganya terutama
mamanya yang begitu tegas kepada anak-anaknya.
Pada malam hari mamanya hamsah datang
dirumahku ketemu sama sepupuku berbincang sama istri sepupu saya yang bernama
suri
Mamanya hamsah: mana maryam ?
Suri: sudah tidur, ada apa dengan
maryam?
Mamanya hamsah: begini saya kira dia
keluar jalan sama hamsah, karena hamsah dari tadi sore pergi sampai sekarang
belum pulang.
Suri: langsung kekamar bangunin saya
maryam.... bangun ada mamanya hamsah
diluar cari kamu, saya langsung terbangun mendenagr bisikan kak suri!
maryam: Saya langsung duduk didekatnya,
ada apa tante?
Mamanya hamsah: gini nak, Kamu tahu kah
dimana temaptnya hamsah jual hpnya?
maryam: gak ( sambil berkata dalam hati
memang saya ada hubungan sama hamsah tapi masalah pemakaina dia saya gak tau
karena saya utamakan kuliah saya)
Mamanya hamsah: nak kalau hamsah nelpon
atau sms jangan dibalas ya.
maryam : iya tante
Akhirnya mamanya hamsah pulang saya langsung di ceramahi sama sepupuku ”maryam!
kami dek tidak melarang kamu pacaran
atau mengenal laki-laki tapi janganlah
hamsah karena orang tuanya keras dan tidak suka keluarga kita apalagi kita ini
keluarga sederhanan”. saya hanya diam dan meneteskan air mata dan akhirnya saya
sempat beberapa hari tidak pernah mengangkat telponnya, kemudian hamsah
cerita keadiknya (kenapa maryam
akhir-akhir ini tidak mau angkat telponku kemudian hamsah memberiahukan
kakaknya kalau mamanya pernah kerumahku marah-marah. Hamsah mala merasa
bersalah dan memberitahukan mamanya “ ma!
kenapa kita gak suka maryam padahal dia juga orang berpendidikan, kalau mama
gak suka lebih baik hamsah berhenti kuliah”. Hampir setiap hari hamsah menelpon
dan sms tapi say gak pernah balas sekalipun. karena saya teringat terus sama omongan orang tuanya.